News Update :
Home » » Herbal Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Herbal Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Penulis : teguh on Minggu, 23 Desember 2012 | 10.13

Sambiloto (Andrographis paniculata Ness).
Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan.
Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda.

Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Syarat Tumbuh
a. Iklim
Ketinggian tempat : 1 m - 700 m di atas permukaan laut ·
Curah hujan tahunan : 2.000 mm - 3.000 mm/tahun ·
Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan ·
Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 7 bulan ·
Suhu udara : 250 C - 320 C ·
Kelembapan : sedang
enyinaran : sedang

b. Tanah
Tekstur : berpasir ·
Drainase : baik ·
Kedalaman air tanah : 200 cm - 300 cm dari permukaan tanah ·
Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah ·
Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,5 ·
Kesuburan : sedang

Pedoman Bertanam
  • Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm
  • Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik.
  • Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5m x 1,5m
Nama Lokal :
Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda)
bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa)
pepaitan (Sumatra)
Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China)
xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam)
kirata, mahatitka (India/Pakistan)
Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris)

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herbal dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.

INDIKASI :
Herba sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi:

  1. Hepatitis, infeksi saluran empedu,
  2. Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis)
  3. Demam malaria
  4. Kencing nanah (gonore), kencing manis (DM)
  5. TB paru, skrofuloderma, sesak napas (asma)
  6. Darah tinggi (hipertensi)
  7. Kusta (morbus hansen = lepra)
  8. Leptospirosis
  9. Kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
  • Herba kering sebanyak 10 - 20gr direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet.
  • Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet.
  • Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid

Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan
madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.
7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.
8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling
halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.
11.
Kencing manis /Diabetes Mellitus
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
Sumber : iptek.net.id
Share this article :

RSSPump

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger